Venezuela menyatakan telah sepakat dengan Amerika Serikat (AS) untuk melanjutkan penerbangan pemulangan atau repatriasi warganya dari negeri Paman Sam tersebut.
Hal ini disampaikan pimpinan parlemen Venezuela Jorge Rodriguez. Menurut Rodriguez, penerbangan akan dimulai pada Minggu (23/3).
“Migrasi bukan kejahatan, dan kami tidak akan beristirahat sampai semua orang yang ingin kembali bisa pulang. Kami menyelamatkan saudara-saudara kami yang diculik di El Salvador,” kata Rodriguez, dilansir Reuters, Sabtu (22/3).
Langkah tersebut diambil di tengah pertikaian diplomatik antara AS dan Venezuela atas penerbangan deportasi migran Venezuela ke El Salvador. Ratusan migran Venezuela dikirim ke penjara di El Savador sebagai bagian dari program deportasi cepat Presiden AS Donald Trump.
Keluarga dan pengacara para migran telah menuntut agar mereka bisa segera kembali ke Venezuela.
Sementara itu, AS mengklaim orang-orang yang dideportasi ke El Salvador adalah anggota geng Tren de Aragua Venezuela. Klaim itu sudah dibantah Menteri Dalam Negeri Venezuela.
Pemerintah AS belum menanggapi soal pernyataan Venezuela ini.
Adapun pemerintahan Trump kini telah harus menanggapi permintaan pengadilan soal rincian deportasi imigran ke El Salvador.
Hakim Distrik AS James Boasberg mempertimbangkan apakah para pejabat AS melanggar perintah pengadilan untuk memblokir sementara pengusiran tersebut.